Hujan turun semalaman. Suara katak di kolam bergaung diterpa air.
Beberapa berudu bergulir di paya-paya,
lama-lama beranak pinak diantara pohon-pohon keladi.
Kita jadi tertidur pulas.
Ada yang mimpi dapat lotere, ada yang mimpi jadi orang kaya.
Banyak yang mimpi main sinetron dan jadi terkenal.
Ketika bayangan hitam itupun masuk ke rumah,
kitapun tidak tahu.
Keesokan pagi saat terbangun oleh ayam berkokok
kita baru sadar kalau pintu depan telah terbuka
bayi di gendongan lenyap
gelang kalung ajimat wasiat lenyap
Cahaya matahari pelan pelan menerobos bilik rumah
semburat bayang kemudian tergambar bergaris-garis di badan kita yang telanjang
Kemudian kita saling menatap
dan sadar kalau ada maling yang penuh muslihat
meniup rapalan sampai kita terpenjara oleh waktu,
rapalan sederhana yang diajarkan orang tua kita dahulu
namun kita selalu terbata-bata menghafalkannya.
Hujan turun dan paya-paya telah penuh air lagi
Kita jadi tertidur pulas
dan kemudian angin mendesau masuk leluasa
senantiasa lewat pintu yang selalu kita lupa mengunci
Rasa marah karena kehilangan itu
akan segera hilang lagi
ketika hujan turun semalaman dan kita lelap tertidur.
