
Dan jawabnya terserah pada masalah masalah yang kau buat sendiri. Mungkin akan kau temukan di balik kepintaranmu. Atau mungkin di butiran gula yang tersesar di meja saat kau minum kopi tadi pagi.
Tak mungkin kau tahu maknanya.
Tidak mungkin.
Kau telah tutup arus sungai kebenaran hidupmu.
Sementara orang lain adalah pemuja cinta, sesuatu yang tak pernah engkau berani melangkah ke pintunya,
bergulir dalam jawaban yang kau cari saat jarum jam berputar terbalik
mengalir dalam lagu sedih di malam-malam sepi
merenjana dalam doa-doa purba yang masih tertulis di mantra
Sungguh, tanpa kau sadari
Pelan-pelan kejadian itu menyusup ke pori-pori mu saat kau menelepon sahabat karibmu yang tinggal di langit. Yang kau kira dapat memahami tentang ketakutanmu.
Tentang kekalahan yang selalu engkau tutupi. Seperti mafhummu pada pengetahuan lama: kenapa manusia seperti dirimu selalu berubah menjadi semua hal yang kau benci.
Writings
The Solemn Solitude
- Ketika Waktu Menunjukkan Pukul Nol Posted on: July 29, 2011
- Engkau Menjadi Semua Hal Yang Kau Benci Posted on: July 21, 2011
- Terali Posted on: July 16, 2011
- Pijar Posted on: July 14, 2011
- In the River of Believe Posted on: July 12, 2011
- Di Tepi Sungai Iman Posted on: July 11, 2011
- Tikus Posted on: June 24, 2011
- Arti Posted on: June 23, 2011
- Musabab Kebodohanmu Posted on: June 22, 2011
- Ladang Yang Terbakar Posted on: May 28, 2011
- Selasih Posted on: May 26, 2011
- Segi Tiga Posted on: May 23, 2011
- Sungai Kedengkian Posted on: May 23, 2011
- Engkau Yang Pergi Posted on: May 3, 2011
- Kita Tunggu Cinta Jatuh di Ujung Dunia Posted on: May 2, 2011
- Sangsi Posted on: April 29, 2011
- La Pluie du Matin Posted on: April 28, 2011
- Tanda Centang Posted on: April 27, 2011
- Bahagia Itu... Posted on: April 25, 2011
- Tugu Posted on: April 22, 2011
- Puan Posted on: April 21, 2011
- Rama Obong Posted on: April 20, 2011
- Lagu Rindu Seorang Petualang Posted on: April 19, 2011
- Di Suatu April Pekan Ketiga Posted on: April 18, 2011
- Di Pantaimu Posted on: April 18, 2011