Engkaukah yang mendetak genting dengan air hujan kali ini
dan semenjak kemarin sampai malam tiada henti;
meresap dan dimuntahkan lagi;
kupandang kejadian mahajana yang membuatku bergulir dalam kemustahilan waktu.
Tak ada suara menjawab;
hanya gaung yang tiada berhenti, menggema di jelaga langit yang tiba- tiba padam;
ada sekilas guntur yang berkelibat, yang kukira adalah lentera perahu kecilmu yang terdampar di laut lepas;
Rahasia alammu, kuasa adilmu, memandang diriku dengan setia .
Waktu subuh tadi kucium, engkau yang maha besar,
maha sucimu bersinggasana abadi dalam urat nadi.
Writings
The Solemn Solitude
- Ketika Waktu Menunjukkan Pukul Nol Posted on: July 29, 2011
- Engkau Menjadi Semua Hal Yang Kau Benci Posted on: July 21, 2011
- Terali Posted on: July 16, 2011
- Pijar Posted on: July 14, 2011
- In the River of Believe Posted on: July 12, 2011
- Di Tepi Sungai Iman Posted on: July 11, 2011
- Tikus Posted on: June 24, 2011
- Arti Posted on: June 23, 2011
- Musabab Kebodohanmu Posted on: June 22, 2011
- Ladang Yang Terbakar Posted on: May 28, 2011
- Selasih Posted on: May 26, 2011
- Segi Tiga Posted on: May 23, 2011
- Sungai Kedengkian Posted on: May 23, 2011
- Engkau Yang Pergi Posted on: May 3, 2011
- Kita Tunggu Cinta Jatuh di Ujung Dunia Posted on: May 2, 2011
- Sangsi Posted on: April 29, 2011
- La Pluie du Matin Posted on: April 28, 2011
- Tanda Centang Posted on: April 27, 2011
- Bahagia Itu... Posted on: April 25, 2011
- Tugu Posted on: April 22, 2011
- Puan Posted on: April 21, 2011
- Rama Obong Posted on: April 20, 2011
- Lagu Rindu Seorang Petualang Posted on: April 19, 2011
- Di Suatu April Pekan Ketiga Posted on: April 18, 2011
- Di Pantaimu Posted on: April 18, 2011