Timbangan itu berayun saat sebutir garam jatuh ke haribaan langit dari pundi-pundi yang kau tempa
saat kau mengucap basmalah tadi pagi sebelum berangkat
dan kau habiskan siang ini untuk menemui makhluk asing itu
yang engkau pikir adalah utusannya
Jubah yang kau pakai itu adalah hanya perlindungan muslihat hati yang kau tutupi
saat ia melepaskannya satu-persatu, lapisan demi lapisan
dan urat lehermu jadi kelihatan
membendung keluar segala mantera
Sedangkan mantera itu
kau rapal tiap malam dan dini hari
kau berikan pada khalik yang sakit
kau bebat dalam untaian kecil sebagai bandul kalung dekat ke hati
Engkau tidak pernah akan bisa menghentikannya
Timbangan itu akan selalu berayun
tergantung dari besarnya sesar garam yang teronggok
tempaan muasal dan akibat dari perbuatanmu