Hasanah membolak-balik permadani itu
Ia mencari langit yang dia yakin terselip diantara anyaman benangnya.
Ketika ia pergi tadi pagi, ia menitipkan pada suaminya
yang sedari kemarin diam seribu bahasa.
Suaminya selalu seperti itu,
dulu ia menguasai hidup dan menderita,
kini ia menderita dan suka membakar hidup.
Hasanah takut mengganggu dan bertanya lagi
Tetapi waktu suaminya menyelinap ke luar dari bilik
Dilihatnya langit telah hangus di tungku pembakaran