Saat helai kelopak bunga itu gugur satu persatu
tiba tiba bau busuk tercium menyengat
dari bangkai-bangkai yang kau larung di sungaimu
Padahal betapa sengit tiap malam kau coba pecahkan rahasia itu
Engkaupun hafal membacanya di luar kepala,
saat kau ulangi berbicara di mimbar.
Seperti juga jari telunjukmu yang suka menuding
mengharap orang mengikuti arah gerak matahari,
bau busuk itu semakin menjadi-jadi
meriap ke sisi gerak-gerikmu yang semakin aneh
Kubisikkan saja; Ayatku itu sebenarnya gampang difahami
ia selalu mengalir diantara jiwa yang menolak menjadi wakil langit.
Writings
The Solemn Solitude
- Ketika Waktu Menunjukkan Pukul Nol Posted on: July 29, 2011
- Engkau Menjadi Semua Hal Yang Kau Benci Posted on: July 21, 2011
- Terali Posted on: July 16, 2011
- Pijar Posted on: July 14, 2011
- In the River of Believe Posted on: July 12, 2011
- Di Tepi Sungai Iman Posted on: July 11, 2011
- Tikus Posted on: June 24, 2011
- Arti Posted on: June 23, 2011
- Musabab Kebodohanmu Posted on: June 22, 2011
- Ladang Yang Terbakar Posted on: May 28, 2011
- Selasih Posted on: May 26, 2011
- Segi Tiga Posted on: May 23, 2011
- Sungai Kedengkian Posted on: May 23, 2011
- Engkau Yang Pergi Posted on: May 3, 2011
- Kita Tunggu Cinta Jatuh di Ujung Dunia Posted on: May 2, 2011
- Sangsi Posted on: April 29, 2011
- La Pluie du Matin Posted on: April 28, 2011
- Tanda Centang Posted on: April 27, 2011
- Bahagia Itu... Posted on: April 25, 2011
- Tugu Posted on: April 22, 2011
- Puan Posted on: April 21, 2011
- Rama Obong Posted on: April 20, 2011
- Lagu Rindu Seorang Petualang Posted on: April 19, 2011
- Di Suatu April Pekan Ketiga Posted on: April 18, 2011
- Di Pantaimu Posted on: April 18, 2011