Dimanakah engkau saat itu, apakah sibuk dengan rencana besarmu? Masih kudengar suara gemuruh nan gegap gempita itu menghentak dinding kamarku, tadi malam, saat pertanyaan yang sama dibisikkan oleh anakku yang kau tiup nasibnya, kupotong ari-arinya, dan kini tiap hari semakin pandai bertanya misalnya tentang hujan yang tiba-tiba jatuh subuh tadi diserap tanah dan rerumputan, lalu […]
Read More →Engkau Menjadi Semua Hal Yang Kau Benci
on July 21, 2011in The Solemn Solitudetags: The Solemn Solitude

Dan jawabnya terserah pada masalah masalah yang kau buat sendiri. Mungkin akan kau temukan di balik kepintaranmu. Atau mungkin di butiran gula yang tersesar di meja saat kau minum kopi tadi pagi. Tak mungkin kau tahu maknanya. Tidak mungkin. Kau telah tutup arus sungai kebenaran hidupmu. Sementara orang lain adalah pemuja cinta, sesuatu yang tak […]
Read More →Terali
on July 16, 2011in The Solemn Solitudetags: The Solemn Solitude
Kita saling berhadapan dalam pertalian cinta. Namun diam terbelenggu memberikan makna sebenarnya. Suara gendhing di kejauhan, sayup-sayup mengudara mengiringi perjalanan kita di jalan setapak ke kuburan orang-orang yang melahirkan kita. Orang-orang yang kita anggap suci. Kita akan mengirim doa, airmata, sambil mencari peringatan tentang kekalahan kita yang telah jelas menunggu di sana. Kukira engkau berbisik […]
Read More →Pijar
on July 14, 2011in The Solemn Solitudetags: The Solemn Solitude
pijar dua mata bertahta dalam cinta mencari damai lagu langit suara di udara subuh tercipta berkumandang dalam alunan pujian sampai di ujung kaki langit tanpa batas tanpa henti bergerak dalam pusaran kitahnya pijar bara api berkobar dalam jiwa menyala-nyala dalam cinta membakar dalam asma ul husna menyebut ulang rangkai-merangkai menghujam sampai ke relung paling dalam […]
Read More →In the River of Believe
on July 12, 2011in The Solemn Solitudetags: The Solemn Solitude
In the river of believe the differences that we had yesterday drifted together in the whirling circle pool as warm as mother’s love as loud as the scream of children catching a falling kite in the old village that slowly disappear We then hold each other hand we regret of the dust we created of […]
Read More →Di Tepi Sungai Iman
on July 11, 2011in The Solemn Solitudetags: The Solemn Solitude
Di sungai iman perkaramu yang kemarin berbeda dengan perkaraku hanyut bersama dalam pusaran air membentuk suatu lingkaran sehangat kasih sayang ibu sehiruk – pikuk anak-anak yang mengejar layangan putus di huma-huma peradaban dulu yang kian luruh Tangan kita lalu saling menggenggam sama sama menyesali debu-debu yang kita ciptakan oleh rasa rindu yang malahan membuat nestapa […]
Read More →